Karbon Aktif Unwahas untuk Penjernihan Minyak Kelapa Murni bagi Masyarakat Kebumen

Sabtu (10/09) Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) melaksanakan pengabdian masyarakat di desa Petanahan, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen.  Kegiatan yang didanai oleh Kemenristek Dikti melalui Program Iptek bagi Masyarakat (IbM) tahun 2016 ini adalah memberikan pengetahuan baru mengenai proses penjernihan minyak kelapa murni  (virgin coconut oil – VCO) dengan menggunakan karbon aktif. 25 orang peserta yang terdiri dari pengrajin, PKK, kelompok tani, dan juga pemuda karang taruna tampak antusias mengikuti program ini. Kegiatan ini dimulai dari penjelasan umum hingga praktek langsung dengan alat yang telah dibuat.

 

Unwahas memilih karbon aktif dengan alasan banyak sekali manfaat dari karbon aktif, terlebih jika diproduksi sendiri dan dijual lagi akan mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi. Karbon aktif atau yang biasa disebut arang aktif merupakan tipe karbon yang diproses sedemikian rupa sehingga pori-porinya terbuka dan memiliki daya serap yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan. Karbon aktif terbuat dari bahan-bahan sumber karbon, baik organik maupun non-organik, diantaranya tempurung kelapa, batubara, kayu dan kulit kacang.

Banyak manfaat dari karbon aktif ini, salah satunya adalah untuk menjernihkan air dan memurnikan gas. Di bidang kesehatan, karbon aktif dimanfaatkan untuk mengurangi kolesterol, detoksifikasi tubuh, mengurangi kembung dan menyerap zat beracun. Karbon aktif juga dimanfaatkan sebagai obat anti mencret atau diare karena sangat efektif untuk menyerap racun dalam tubuh dan membersihkan sistem pencernaan dari racun. Karbon aktif ini akan dimanfaatkan oleh kelompok unit pengolahan kelapa terpadu desa Petanahan sebagai bahan organik penjernih VCO.  Karbon aktif yang diproses ini terbuat dari tempurung batok kelapa.

“Harapan kami, ilmu yang kami berikan dapat memberikan manfaat besar bagi Desa Petanahan terutama demi mengembangkan bisnis Sun Coco agar lebih maju dan lebih luas hingga ke seluruh penjuru Indonesia,” sambut Rita Dwi Ratnani, M.Eng. Selain itu, dosen teknik kimia ini juga mengatakan bahwa potensi Desa Petanahan sangatlah bagus untuk dikembangkan, begitu banyak sumber daya alam yang bisa dikelola dan dimanfaatkan agar menjadi usaha desa dan menambah pendapatan daerah.

Rangkaian program IbM ini dimulai dengan perancangan alat pirolisator. Alat ini untuk mengoven tempurung batok kelapa dan sekaligus untuk menghasilkan uap. Arang tempurung batok kelapa yang semula hanya termanfaatkan untuk dijual, bisa dipergunakan untuk penjernih. Selama ini proses penjernihan VCO menggunakan zeolite yang dibeli dari pihak luar. “Padahal dengan menggunakan karbon aktif ini, kita bisa hasilkan produk VCO yang lebih baik”, kata Ratnani sambil memperlihatkan arang aktif saat memberikan materi penyuluhan. Produk samping berupa asap cair bisa dimanfaatkan untuk pengawet ikan serta pupuk cair organik.

Dalam kesempatan itu, pelatihan dan penjelasan teknis serta material pembuat alat pirolisator disampaikan oleh Syafa’at dan Helmy Purwanto dari jurusan teknik mesin. Sedangkan untuk pelatihan updating konten web untuk peningkatan penjualan produk dipaparkan oleh Nugroho Eko Budiyanto M.Kom dosen teknik informatika. Secara khusus ketua kelompok tani setempat, Widodo mengucapkan terima kasih atas program ini. “Terima kasih kepada Unwahas, semoga dengan adanya kegiatan ini, kualitas dan kuantitas produk VCO kami menjadi lebih baik,” tutupnya.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on linkedin
LinkedIn
Share on print
Print
Kerjasama Kampus Merdeka
its
undip
unnes
ITN
itenas
logo-akprind

Alamat

Kampus 1 (Fakultas Teknik):
JL.Menoreh Tengah X / 22 Sampangan Gajahmungkur Kota Semarang Jawa Tengah 50232.

Kampus 2:
Jl. Raya Manyaran-Gunungpati, Nongkosawit, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50224

Langganan berita

Ikuti berita terbaru dari website ini dengan memasukan email dibawah ini