Semarang, 26 Oktober 2024 – Sebanyak 20 peserta dari tiga Madrasah Ibtidaiyah, yaitu MI Taufiqiyah, MI Addaenuriyyah, dan MI Al Muta’allimin, berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi bertema “Pembelajaran IPAS Berbasis STEM menggunakan Media Edukasi Mekanikal: Pembangkit Listrik Tenaga Air”. Acara ini diadakan pada Sabtu, 26 Oktober 2024, dan menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu M. Abdul Wahid, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Mesin dan Linda Indiyarti Putri, M.Pd. dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Acara yang bertempat di Kampus 2 MI Taufiqiyah ini dibuka oleh Kepala Madrasah, Ibu Siti Aropah, M.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) melalui media edukasi berupa pembangkit listrik tenaga air. Dengan menggunakan media edukasi ini, siswa diharapkan dapat lebih memahami konsep dasar energi terbarukan dan mekanisme pembangkit listrik secara aplikatif.
M. Abdul Wahid, S.T., M.T., yang memiliki latar belakang di bidang teknik mesin, menjelaskan prinsip dasar dari pembangkit listrik tenaga air, termasuk mekanisme aliran air yang menggerakkan turbin hingga menghasilkan energi listrik. Peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung miniatur pembangkit listrik tenaga air yang dibuat sebagai alat peraga edukasi. Hal ini dilakukan agar para guru dapat mengadopsi metode yang sama dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah masing-masing.
Linda Indiyarti Putri, M.Pd., yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan metodologi pengajaran, menekankan pentingnya pembelajaran berbasis STEM untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Menurut Linda, pendekatan ini bukan hanya membantu siswa memahami teori ilmiah, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yang sangat penting dalam kehidupan nyata.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka bersemangat mencoba berbagai alat peraga dan berdiskusi mengenai strategi pengajaran berbasis STEM. Sosialisasi ini juga memberikan inspirasi baru bagi para guru untuk lebih inovatif dalam menyampaikan materi IPAS sehingga dapat menarik minat belajar siswa.
Universitas Wahid Hasyim, sebagai universitas yang memiliki program studi PGMI, berharap acara ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, menjadi langkah awal bagi MI Taufiqiyah, MI Addaenuriyyah, dan MI Al Muta’allimin dalam mengembangkan pendidikan berbasis STEM di lingkup madrasah. Diharapkan, dengan adanya sosialisasi ini, para guru dan peserta didik dapat lebih memahami pentingnya energi terbarukan dan memanfaatkannya untuk mendukung kelestarian lingkungan.
